Dalam pernyataan yang dirilis kantor berita resmi Korut, Korean Central News Agency (KCNA), seperti dilansir CNN, Selasa (15/8/2017), Kim Jong-Un seolah-olah memasrahkan 'bola panas' kepada Presiden AS Donald Trump.
"Imperialis AS menahan jerat tali di leher mereka karena serangkaian konfrontasi militer sembrono mereka. Dia (Kim Jong-Un) akan lebih lama mengawasi aksi bodoh dan tolol Yankees (sebutan untuk AS) dalam menghadapi masa-masa sulit yang menimpa kumpulan orang-orang mereka yang menyedihkan," sebut KCNA mengutip pernyataan Kim Jong-Un.
CNN mengasumsikan, 'tindakan bodoh' yang dimaksud adalah latihan militer gabungan AS dengan Korsel, yang disebut 'Ulchi-Freedom Guardian', yang dijadwalkan akan digelar pada 21 Agustus mendatang. Latihan militer tahunan ini selalu memicu kemarahan Korut.
Rezim Korut meyakini, AS dan Korsel tengah bersiap untuk melakukan invasi ke wilayahnya dengan latihan gabungan itu. Namun kedua negara itu selalu menegaskan bahwa latihan militer itu bersifat defensif, bukan ofensif.
"Jika aksi unjuk kekuatan menyerang yang telah direncanakan, tetap dilakukan karena AS semakin sembrono, maka akan menjadi momen bersejarah paling menyenangkan saat prajurit Hwasong (nama rudal balistik Korut) menekan batang tenggorokan Yankees dan mengarahkan belati ke leher mereka," ucap Kim Jong-Un seperti dikutip KCNA.
Menurut CNN, AS dan Korsel telah mengkonfirmasi bahwa latihan militer gabungan itu akan tetap berjalan sesuai rencana.
Setelah memeriksa dan membahas rencana serangan ke Guam dengan pejabat militer Korut, Kim Jong-Un memutuskan menunda serangan hingga waktu yang tak ditentukan. Namun dia memuji rencana yang disusun militer Korut itu, dengan menyebutnya sebagai 'rencana yang teliti dan hati-hati'.
Kim Jong-Un memperingatkan AS untuk mengambil tindakan yang tepat agar tidak memperburuk situasi. "Demi mengurangi ketegangan dan mencegah konflik militer berbahaya di Semenanjung Korea, diperlukan bagi AS untuk pertama, memilih opsi yang tepat dan menunjukkannya melalui tindakan," imbau Kim Jong-Un seperti dikutip KCNA.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar