NEWS TERKINI - Prototipe mobil dan motor listrik sebenarnya bukan hal baru bagi di Indonesia. Sudah ada beberapa perguruan tinggi yang membuat mobil dan motor listrik bahkan mengikuti beberapa kompetisi nasional.
Namun hingga saat ini belum ada yang diproduksi secara massal, masih hanya konsep-konsep saja.
"Kalau Indonesia nggak bisa (buat motor dan mobil listrik) kita itu punya fakultas teknik seluruh Indonesia 122 perguruan tinggi negeri, sampai saya pikir kalau nggak bisa tutup aja ya," kata Menteri Riset, Teknologi dan Perguruan Tinggi (Menristek Dikti) Muhammad Nasir seraya tertawa, di Kompleks Industri Wika Cileungsi, Bogor, Jumat (19/8/2017).
Menurut Nasir memang untuk mengembangkan industri otomotif lokal masih terkendala oleh beberapa regulasi yang menghambatnya.
"Mari kita tata ulang regulasi-regulasi tadi saya sudah nyiapkan RUU dengan sistem inovasi nasional kami sudah siapkan rancangan untuk transportasi nasional seperti apa riset nggak berhenti di rak harus jadi seperti ini nyata," tutup Nasir.
Menaungi merek-merek mobil premium yang masih didatangkan secara CBU dari luar negeri, Garansindo menegaskan mereka menginginkan Indonesia punya produk kendaraan sendiri.
"Minimal motor milik kita sendiri, yang penting ayo mulai. China itu dimulai dengan industri rumahan, sekarang bisa semua," ujar CEO Garansindo Group, Muhammad Al Abdullah.
"Pasar nasional ini macem-macem, tergantung kita mau akui seperti apa. Yang sebenar-benarnya masih dimiliki orang Indonesia, murni masih dimiliki oleh pribumi itu adalah Garansindo, yang sebagai APM besar yah," ujarnya.
"Dan saya selalu berdoa akan terus jadi milik pribumi," tuturnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar